Laman

Minggu, 09 Mei 2010

Pada saat kita membangun sebuah jaringan lokal (LAN) maka kita membutuhkan Switch sedangkan pada saat kita membangun sebuah jaringan global (WAN) maka

perbedaan yang paling mendasar antara Router dan Switch adalah Router bekerja di Layer 3 OSI, yaitu Network Layer, sedangkan Switch berada pada Layer 2 OSI, yaitu Data Link Layer.
Router bekerja menggunakan metode ‘store and forward’. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Router merupakan device yang memiliki inteligensi untuk mengirim paket data ke alamat IP (Internet Protocol) yang spesifik.
Lain halnya dengan switch yang hanya mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router. Switch akan menguji data dan menentukan alamat MAC (Media Access Control) yang dituju.
Sebuah Manageable Switch menyediakan perhitungan upload dan download byte untuk setiap port fisik sehingga dapat sangat menyederhanakan pemantauan jaringan. Layanan ini biasanya tersedia melalui SNMP (Simple Network Management Protocol), atau dapat diakses melalui telnet, interface web, atau alat konfigurasi khusus.
Fungsi Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antarjaringan LAN telapi juga mampu mengatasi masalah Collision yang di hadapi oleh device hub atau repeater. Serta mampu membuat VLAN